Saya termasuk salah satu yang pada awalnya merasakan mempelajari filsafat sangat dan belum bisa menemukan apa manfaat mempelajarinya. Dalam perjalanan mempelajarinya melalui perkuliahan lama-kelamaan perasaan itu berkurang (walaupun kesulitan itu masih tetap ada) dan saat ini mulai menemukan jawaban atas pertanyaan apa manfaat mempelajari filsafat?
Metode pembelajaran filsafat melalui elegi-elegi ini menurut saya sangat sangat efektif dan efisien dalam membangun filsafat. Hal ini dikarenakan dalam elegi-elegi tersebut sudah merepresentasikan beberapa sumber referensi, yaitu sumber pertama/primer dan kedua/sekunder (dalam elegi ini oleh Bapak disampaikan sebagai inspirasi saja) dan hasil refleksi pengalaman Bapak setelah membaca filsafat dan mengalami kehidupan langsung. Dengan demikian, pada dasarnya melalui elegi-elegi yang ada, kita bisa mempelajari filsafat dari sumber pertama, kedua, dan ketiga yang disajikan secara khas berbentuk dialog-dialog.
Setelah mengikuti perkuliahan filsafat dan membaca elegi-elegi ini menjadi lebih jelas bahwa filsafat adalah kegiatan refleksi terhadap apa yang ada dan mungkin ada dalam kehidupan ini. Filsafat sangat dekat dengan kita. Filsafat adalah hidup kita itu sendiri. Melalui belajar filsafat ini, kita menjadi lebih berani mengemukakan pendapat, menjadi lebih kritis dalam menghadapi sesuatu, dan menjadi lebih sadar akan ruang dan waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar