Pengikut

Minggu, 25 September 2011

Refleksi Dari Elegi Pertengkaran Antara Biasa dan Tidak Biasa

Refleksi dari Elegi Pertengkaran Antara Biasa dan Tidak Biasa
Identifikasi aspek Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Obyek filsafat, yaitu semua yang ada dan yang mungkin ada hakekatnya adalah sebuah wadah. Sebuah wadah yang dibiarkan kosong (tanpa isi) akan menjadi tidak bermakna dan akan sangat mudah dimanipulasi. Jika demikian adanya maka wadah-wadah itu akan akan sangat mudah dipermainkan. Manusia itu hanya sebuah wadah. Jika isinya, yaitu pikiran dan hati diabaikan, ia tidak beda dengan makhluk-makhluk yang lain. Pikiran dan hati itu juga wadah, maka kita harus mengisinya dengan cara selalu berpikir yang dilandasi dengan hati yang bersih agar menjadi pribadi yang bermakna, sehingga tidak mudah dimanipulasi/memanipulasi dan dipermainkan/mempermainkan.
Guru itu juga hanya sebuah wadah. Isinya adalah 4 (empat) kompetensi, yaitu kompetensi paedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. Jika salah satu saja dari isi itu hilang (berkurang), maka wadah itu (guru) akan menjadi tidak ideal dan sangat mudah dimanipulasi. Oleh karena itu, seorang guru haruslah selalu meningkatkan kompetensinya (isinya) melalui kegiatan pengembangan diri.
Dari elegi ini, kita bisa belajar mengenai pentingnya memandang sesuatu sebagai satu kesatuan antara wadah dan isi. Wadah saja tanpa isi atau isi saja tanpa wadah sama-sama mengurangi makna dari sesuatu tersebut.

Baca Elegi Pertengkaran Antara Biasa dan Tidak Biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar