Pengikut

Kamis, 29 September 2011

Refleksi dari Elegi Menggapai Elegi

Identifikasi aspek Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi

Aspek Ontologi:
Belajar berfilsafat adalah belajar merefleksi hidup, mencakup semua yang kita lakukan dan yang mungkin kita lakukan. Jadi, berfilsafat itu baru dalam batas pikiran (belum menentukan sikap/tindakan). Sikap/tindakan dari hasil refleksi itu haruslah divalidasi dengan menggunakan hati sesuai dengan ajaran agama yang diyakini. Jika tidak demikian, maka berfilsafat justru akan membahayakan diri sendiri, karena kita akan mendarat pada ruang dan waktu yang salah.

Aspek Epistemologi:
Untuk bisa berfilsafat (merefleksi diri) dengan baik dan benar, haruslah dilakukan dengan cara yang baik dan benar pula.  Belajar filsafat yang baik bisa dilakukan hanya jika kita berada pada posisi yang netral (NOL), karena dengan demikian pikiran kita akan mampu menjelajahi semua yang ada dan yang mungkin ada dengan lebih jernih dan kritis sehingga akan membuahkan hasil yang valid. Belajar filsafat juga harus dilakukan dengan benar, artinya harus dilakukan secara utuh (tidak hanya sepenggal-sepenggal). Kondisi ini hanya akan bisa diraih dengan cara berfilsafat itu sendiri dengan melibatkan fisik maupun mental secara total.

Aspek Aksiologi:
Bagi seorang guru, elegi ini memberikan pelajaran bahwa kita harus dengan IHLAS, terus menerus selalu melakukan refleksi terhadap apa yang sudah dan akan kita lakukan dalam rangka mengemban tugas profesionalnya untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa. Proses ini harus dilakukan dengan penuh kesadaran, dengan pikiran yang cerdas dan kritis dengan segenap jiwa dan raga. Profesi guru adalah sebuah pilihan. Ketika kita sudah memilihnya, maka kita harus melaksanakan semua tugas dan kewajiban yang melekat di dalamnya berikut segala konsekuensinya dengan penuh keihlasan.

Baca Elegi Memahami Elegi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar